Titik Temu (1)

Bismillahirrahmanirrahim,

Sebenarnya menulis ini sempat maju mundur karena kalau dipikir lagi siapa saya hingga ada yang ingin tau awal mula adanya "Titik Temu" kami.


Titik Temu adalah acara pernikahan saya dengan suami yang terselenggara pada Jumat, 22 Juli 2022. Sebuah titik dalam hidup kami berdua yang tidak pernah disangka, dua orang asing yang kemudian saling mengenal serta penyatuan dua keluarga besar yang harapannya dapat mengokohkan peradaban, aamiin allahumma aamiin


Titik Temu dimulai dengan proses ta'aruf yang kami lakukan dengan difasilitasi oleh Nikah Jannah dalam Program Pre Marriage Class (PMC). Ta'aruf adalah mengenal, saling mengetahui dan ini umum digunakan dalam bahasa Arab. Namun di Indonesia sendiri salah satu maknanya yang diketahui khalayak adalah proses mengenal untuk menikah, kenalan serius dengan adanya perantara atau fasilitator sehingga tidak berkhalwat dan terjerumus dalam maksiat, naudzubillah min dzalik. Semoga Allah lindungi kita semua.


Segala proses dari ta'aruf, khitbah (lamaran), dan akad nikah ini terasa begitu cepat dan Allah mudahkan melaluinya, masyaAllah Maha Besar Allah yang memiliki kuasa atas segala sesuatu. Baiklah, izinkan saya berbagi dengan teman-teman, sekaligus menjawab pertanyaan teman-teman yang tidak bisa saya jawab satu persatu.


Semoga ada hikmah yang bisa diambil dari kisah ini.. aamiin allahumma aamiin


___________________

Tahun ini tahun yang istimewa, bisa dikatakan tahun cantik, tahun kembar seperti angka favorit saya 22. Beberapa keinginan dan harapan yang sudah lama ditunggu dan diusahakan perlahan Allah berikan jawaban. Ada yang langsung diberikan, ada yang ditunda dulu dan ada juga yang dibatalkan. Saya yakin semua itu adalah bentuk penjagaan dan kuasaNya, Allah hanya ingin yang terbaik untuk hambaNya.


Bermula dari bulan Februari 2022 saya membuka laman Instagram, sengaja membuka beberapa postingan tokoh dan influencer yang saya ikuti dan takdzimi. Salah satunya adalah Ustadz Cahyadi Takariyawan (Pak Cah), kemudian berlanjut dengan postingan yang ternyata berkolaborasi dengan putra beliau Mas Amar Hadid. Isi postingan tersebut adalah sebuah Kelas Pra Nikah online yang dibuat berkurikulum dengan sebegitu rapi dan memudahkan diri ini untuk belajar. Sebenarnya saya sudah di titik bosan untuk ikut kelas pranikah seperti ini, karena merasa tema yang dibahas itu-itu saja. Namun tidak tau mengapa hati ini tergerak untuk ikut mendaftar, saya tertarik karena kurikulum pembelajaran yang dibuat benar-benar rapi, runtut, dan sesuai kebutuhan saya.


Saya minta izin ke Mama dan Papa dulu, saya masih ingat ekspresi Mama dan Papa waktu itu, yaitu tersenyum dan sedikit meledek, hehehe biasanya langsung aja kalau ikut kelas ini itu, kali ini seperti heran mengapa saya izin padahal biaya juga sudah dapat mandiri (membayar sendiri), hehehe


MasyaAllah singkat cerita, akhirnya saya mendaftar Pre Marriage Class (PMC) yang diadakan oleh Nikah Jannah. Saya memilih Full Class dengan fasilitas Ta'aruf. Niatnya ingin belajar terperinci satu persatu sesuai tema. Program ini dilakukan selama 3 bulan, yaitu bulan Januari-Maret 2022 sekaligus ikhtiar untuk selangkah lebih serius mempersiapkan ibadah sepanjang hayat yaitu dengan bertaaruf (jika Allah izinkan). Walaupun saya baru daftar bulan Februari namun saya dapat menonton ulang rekaman materi bulan sebelumnya. Saat itu saya berkenalan dengan Mbak Putri yang menjadi admin PMC. Beliau adalah istri dari salah satu pemateri Pre Marriage Class yaitu Mas Amar Hadid. Setiap pertanyaan saya dijawab santun, jelas, dan responsif. Hal ini membuat saya semakin yakin mengikuti kelas ini. Semoga dapat kebaikan dan mengamalkan nantinya, aamiin allahumma aamiin.


Dua bulan tidak terasa, hingga saatnya tiba diakhir kelas. Sebelum kelas berakhir, saya diminta untuk mengirim Proposal Ta'aruf. Akhirnya pada awal Mei, admin memberikan kabar tentang Fasilitas Ta'aruf tersebut. Hingga akhirnya pada pertengahan Mei, kami diberi tenggat waktu menjawab apakah akan lanjut atau tidak. Selama dua minggu kami Ta'aruf melalui media zoom didampingi oleh Mas Amar dan Mbak Putri. Dua minggu kemudian khitbah dan ditetapkan sebulan kemudian akan melaksanakan akad nikah. MasyaAllah, hanya karena izin dan kuasa Allah ini dapat terjadi. Tidak ada yang dapat membolak-balikkan hati hambaNya kecuali Dia, Allah Sang Pemilik Hati.


Sebelum Titik Temu ini, kami adalah pribadi yang tidak pernah mengenal sebelumnya walaupun sempat domisili di kota yang sama, namun kami baru ditemukan dua bulan sebelum akad nikah. Selama proses Ta'aruf pun, kami membahas hal yang memang dibutuhkan untuk pernikahan dan tidak membahas hal yang dilarang. Hal ini sesuai panduan saat mengikuti Pre Marriage Class (PMC). Kami adalah peserta di Batch PMC yang berbeda, qadarullah Allah takdirkan kami berta'aruf seusai saya mengikuti batch ini.


Beberapa hal yang membuat yakin, jika ditanya mengapa tidak bisa kami jabarkan alasannya. Hanya yakin, bismillahirrahmanirrahim dan dalam proses sebelum Titik Temu ini kami terus senantiasa memohon petunjuk Allah dan restu kedua orang tua kami dalam tiap prosesnya.


Tulisan ini akan terbagi menjadi tiga part, saya menulis ini tanpa ada paksaan dari pihak siapa pun dan atas kesadaran diri sendiri. Semoga ada manfaat dan hikmah didalamnya, aamiin allahumma aamiin

___________________


"Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku.

(Umar bin Khattab)


Komentar

CoretanInsan mengatakan…
MasyaAllah barakallah ukh 🤍✨ maha baik Allah

Postingan Populer