Menikmati Waktu Jeda

"Berapa lama kamu sempat nganggur?" Kata salah Yura.

"Dua bulan." Jawabku

"Aku sudah stres hampir enam bulan nganggur." Imbuh Yura

Salah satu waktu jeda adalah waktu-waktu yang menurut kebanyakan orang tak menyenangkan. Jeda adalah waktu rehat, tak pasti, menyusahkan, beban keluarga, dan banyak sekali yang dapat ditambahkan dalam benak yang berkecambah itu.

Bagi seorang wanita yang telah menjadi istri, waktu jeda salah satunya dialami ketika belum diberikan permata hati. Resah yang dirasakan sendiri sudah banyak, dan ditambah dengan resah yang timbul karena pengaruh disekitarnya.

Ada juga seorang laki-laki, menurutnya belum mapan dan punya banyak tanggungan. Menjadi generasi sandwich yang menjadi penyokong kehidupan banyak orang. Pundaknya sudah berat, ditambah pikirannya beraneka cabang dan warna turut menghiasi. Qalbunya sudah menantikan pernikahan, merindukan sakinah mawadah dan warahmah. Penyempurna separuh agama yang telah lama dinantinya. Namun langkahnya terhenti karena realita diri belum dapat menjadikan istri.

"Demi Masa! Sesungguhnya manusia rugi. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."
(Surah Al Ashr ayat 1-3)

Jeda itu adalah waktu, bisa jadi berkah atau ujian tergantung kita. Jeda menjadi ujian jika kita tak mampu bersabar dan tersadar akan arti jeda yang Allah beri. Jeda akan menjadi berkah jika kita mulai mawas diri, minta petunjuk Ilahi dan isilah dengan banyak berbenah diri.

Jeda bukanlah waktu nganggur, jeda adalah suatu masa untuk akrab dengan diri sendiri.

Demi Masa! Jangan menjadikannya waktu yang merugi, semoga menjadikan kita hamba yang bermudah beramal sholeh dan menjadikan iman penerang jalan kehidupan.

Komentar

Postingan Populer